Translate

Tuesday, April 3, 2018

Makalah Teknik penilaian tes-Evaluasi Pendidikan



TEKNIK PENILAIAN TES
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Evaluasi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu :Dr. Nurmawati, M.A
Disusun Oleh:
Abdul Rozak
Ika Nurhasanah
Nurul Hafizah Siregar

Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan
T.A 2017/2018

Teknik Penilaian Tes
A.           Latar Belakang
Banyak alat yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi. Salah satunya adalah tes. Istilah tes tidak hanya populer di lingkungan persekolahan tetapi juga di luar sekolah bahkan di masyarakat umum. Kita mungkin sering mendengar istilah tes kesehatan, tes olah raga, tes makanan, tes kendaraan, dan lain-lain. Di sekolah juga sering kita dengar istilah pretes, postes, tes formatif, tes sumatif, dan sebagainya. Dalam kegiatan pembelajaran, tes banyak digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam bidang kognitif, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penggunaan tes dalam dunia pendidikan sudah dikenal sejak dahulu kala, sejak orang mengenal pendidikan itu sendiri. Artinya, tes mempunyai makna tersendiri dalam pendidikan dan pembelajaran.
Banyak alat yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi. Salah satunya adalah tes. Istilah tes tidak hanya populer di lingkungan persekolahan tetapi juga di luar sekolah bahkan di masyarakat umum. Kita mungkin sering mendengar istilah tes kesehatan, tes olah raga, tes makanan, tes kendaraan, dan lain-lain. Di sekolah juga sering kita dengar istilah pretes, postes, tes formatif, tes sumatif, dan sebagainya. Dalam kegiatan pembelajaran, tes banyak digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam bidang kognitif, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penggunaan tes dalam dunia pendidikan sudah dikenal sejak dahulu kala, sejak orang mengenal pendidikan itu sendiri. Artinya, tes mempunyai makna tersendiri dalam pendidikan dan pembelajaran.[1]

B.                Pengertian Penilaian Tes
 Istilah ”tes” berasal dari bahasa Perancis, yaitu ”testum”, berarti piring yang digunakan untuk memilih logam mulia dari benda-benda lain, seperti pasir, batu, tanah, dan sebagainya. Pengertian Tes juga merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Dalam rumusan ini terdapat beberapa unsur penting, yaitu :
1.        Tes merupakan suatu cara atau teknik yang disusun secara sistematis dan digunakan dalam rangka kegiatan pengukuran.
2.        Di dalam tes terdapat berbagai pertanyaan dan pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta didik.
3.        Tes digunakan untuk mengukur suatu aspek perilaku peserta didik.
4.         Hasil tes peserta didik perlu diberi skor dan nilai. [2]

C.                Jenis- Jenis Penilaian Tes
 Jika dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, maka tes dapat dibagi menjadi  jenis, yaitu:
a.         Tes Tertulis Bentuk Uraian (Essay)
              Tes bentuk uraian adalah tes yang pertanyaannya membutuhkan jawaban uraian, baik uraian secara bebas maupun uraian secara terbatas. Tes bentuk uraian ini, khususnya bentuk uraian bebas menuntut kemampuan murid untuk mengorganisasikan dan merumuskan jawaban dengan menggunakan kata-kata sendiri serta dapat mengukur kecakapan murid untuk berfikir tinggi yang biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan yang menuntut:
- Memecahkan masalah
- Menganalisa masalah
- Membandingkan
- Menyatakan hubungan
- Menarik kesimpulan dan sebagainya (Sutomo, 1995:80).
Tes uraian memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. Tes tersebut bentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang pada umumnya cukup panjang.
b. Bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntuk kepada tester untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membanding-kan, membedakan, dan sebagainya.
c. Jumlah soal butir uraiannya terbatas yaitu berkisar lima sampai dengan sepuluh butir.
d. Pada umumnya butir-butir soal uraian diawali dengan kata-kata,
“uraikan”,…. “Mengapa”,….”Terangkan”,….”Jelaskan”.
Untuk penyusunan jenis tes bentuk uraian ada beberapa langkahyang dapat dipedomani sebagai berikut:
1. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian diusahakan agar soal tersebut dapat mencakup ide-ide pokok dari materi pelajaran yang telah diajarkan.
2. Untuk menghindari tumbuhnya perbuatan curang oleh tester misalnya, menyontek dan bertanya kepada tester yang lainya hendaknya sesuatu kalimat pada soal berlawanan dengan buku pelajaran.
3. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian hendaknya diusahakan agar pertanyaan-pertanyaan itu jangan dibuat seragam melainkan bervariasi. Contohnya: Jelaskan perbedaan antara …dengan .. dan kemukakan alasannya…mengapa..
4.   Kalimat soal yang disusun hendaklah ringkas dan padat.
5. Sebelum tester mengerjakan soal hendaklah seorang tester mengemukakan cara mengerjakannya, contoh, “Jawaban soal harus ditulis di atas lembaran jawaban dan sesuai dengan urut nomor.[3]
             Kelebihan dan Kelemahan tes uraian diantaranya sebagai berikut:
-          Kelemahan
1)      Sample tes sangat terbatas,
2)      Sifatnya sangat subjektif,
3)      Kurang reliable.
-          Kelebihan
1)   Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi,
2)   Dapat mengembangkan kemempuan berpikir teratur atau  penelaran, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar sesua dengan kaidah-kaidah bahasa,
3)   Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran.
4)   Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving)
5)   Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat.[4]

b.        Tes Objektif
   Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti. Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, pengertian, dan penerapan prinsip-prinsip. [5] Bentuk tes objektif ada enam macam yaitu:
1)   Benar – Salah
Bentuk  benar - salah merupakan tes yang sederhana, karena dalam menjawab soal bentuk benar – salah, siswa hanya dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu menentukan apakah pernyataan yang tertera pada butir aoal benar atau salah.
2)   Jawaban  Singkat Atau Isian Singkat
Bentuk jawaban singkat adalah bentuk soal yang hanya membutuhkan peserta tes untuk mengisi jawaban singkat, biasanya hanya jawaban berupa kalimat pendek, angka, simbo, maupun frase.
3)   Menjodohkan
Bentuk menjodohkan adalah bentuk tes yang terdiri dari seri pertanyaan dan seri jawaban, seri pertanyaan ditulis pada lajur sebelah kiri dan seri jawaban ditulis pada lajur sebelah kanan, tes tersebut cocok untuk mengetahui pemahaman atau fakta dan konsep.
4)   Isian Atau Melengkapi
     Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat berupa fakta, frase, angka atau simbol, bentuk ini cocok untuk mengukur kemampuan mengingat.
5)   Pilihan Ganda
Pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Setiap butir pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option) dan setiap pilihan jawaban terdiri dari kunci jawaban ditandai dengan tanda  astrik (*) dan distraktor (pengecoh).[6]

c.         Tes Tindakan(Performance Test)
  Tes tindakan adalah tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan di bawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang dihasilkannya atau ditampikannya. Peserta didik bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan dan ditanyakan.
 Tes tindakan dapat digunakan untuk menilai kualitas suatu perkerjaan yang telah selesai dikerjakan oleh peserta didik, termasuk juga keterampilan dan ketepatan menyelesaikan suatu pekerjaan, kecepatan dan kemampuan merencanakan suatu pekerjaan. Tindakan atau unjuk kerja yang dapat dinilai seperti: memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi, menggunakan peralatan laboratorium, dan mengoperasikan suatu alat. Contoh tes tindakan:
Coba tunjukkan di depan kelas bagaimana cara mengajar dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe jigsaw.
Sebagaimana jenis tes yang lain, tes tindakan pun mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tes tindakan adalah:
(1)  Satu-satunya teknik tes yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam bidang keterampilan, seperti keterampilan membaca al-Qur’an berdasarkan ilmu tajwid.
(2) Sangat baik digunakan untuk mencocokkan kesesuaian antara pengetahuan teori dengan keterampilan praktik, sehingga hasil penilaian menjadi lengkap.
(3)  Dalam pelaksanaannya tidak memungkinkan peserta didik untuk saling menyontek.
(4)  Guru dapat lebih mengenal karakteristik masing-masing peserta didik sebagai dasar tindak lanjut hasil penilaian, seperti penbelajaran remedial.
Adapun kelemahan/kekurangan tes tindakan adalah:
(1)  Memakan waktu yang lama
(2)  Dalam hal tertentu membutuhkan biaya yang besar
(3)  Cepat membosankan
(4)  Jika tes tindakan sudah menjadi sesuatu yang rutin, maka ia tidak mempunyai arti apa-apa lagi
(5) memerlukan syarat-syarat pendukung yang lengkap, baik waktu, tenaga maupun biaya. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka hasil penilaian tidak dapat dipertanggung jawabkan dengan baik.[7]
D.   Kesimpulan
            Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pengertian tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Dalam rumusan ini terdapat beberapa unsur penting.
Jika dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, maka tes dapat dibagi menjadi  jenis, yaitu: Tes Tertulis Bentuk Uraian (Essay), Tes bentuk uraian adalah tes yang pertanyaannya membutuhkan jawaban uraian, baik uraian secara bebas maupun uraian secara terbatas. Tes Objektif, Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Tes Tindakan (Performance Test),  Tes tindakan adalah tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan di bawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang dihasilkannya atau ditampikannya. Peserta didik bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan dan ditanyakan
           















DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam
 Kementrian Agama.
Asrul, Dkk. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.
Nurmawati. 2016. Evaluasi Pendidikan Islam. Medan: Perdana Mulya Sarana.
Sudjana, Nana. 2005.  Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


[1]Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama: 2012),h.127.
[2]Ibid,. h. 130.
[3]Asrul, Dkk. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustaka Media: 2015), h.42-44.
[4]Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya: 2005),h.36-37.
[5]Ibid,.  Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. h. 153.
[6]Nurmawati, Evaluasi Pendidikan Islam (Medan: Perdana Mulya Sarana: 2016), h. 84-88.  
[7] Ibid,. Asrul, Dkk. Evaluasi Pembelajaran, h. 51-53.

CBR Multikultural (UINSU)

Critical Book Report PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Multikultural Dosen Penga...