KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu :Dr. M. Syukri Azwar Lubis, MA.
Disusun Oleh:
Ika Nurhasanah
Nurul Hafizah Siregar
Mahendra Siregar
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan
T.A 2017/2018
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
A. Pengertian Inovasi Pendidikan........................................................................... 2
B. Tujuan Inovasi Pendidikan................................................................................. 4
C. Jenis- Jenis Inovasi Pendidikan.......................................................................... 4
D. Uregensi Inovasi Pendidikan.............................................................................. 6
E. Sasaran Inovasi Pendidikan................................................................................ 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................................ 11
B. Saran.................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 12
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti kita ketahui pendidikan di Indonesia
semakin berkembang dan melakukan perubahan sistem pendidikan guna menunjang
pendidikan yang lebih bagus dan menghasilkan generasi muda berfikir kritis,
sistematis dan bermatabat. Beranjak dari pendidikan di Indonesia yang telah
mengalami beberapa kali perubahan sistem pendidikan, dan kurikulum hal ini terjadi karena adanya Inovasi
Pendidikan sendiri.
Inovasi pendidikan sendiri
terdiri dari dua kata yaitu inovasi dan pendidikan, pengertian inovasi sendiri
berasal dari Bahasa inggris “innovation” yang sering diterjemahkan
“segala hal yang baru atau pembaharuan” tetapi ada yang menjadikan kata
indonesia yaitu “inovasi”. Inovasi kadang-kadang juga dipakai untk menyatakan
penemuan. Karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan juga sering
digunakan untuk menerjemahkan kata dari bahasa inggris “discovery” dan “invention”.
Sedangkan pendidikan itu sendiri adalah ‘education’ yang
diterjemahkan dari bahasa inggris, kata education (mendidik) memiliki
makna memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan
mengembangkan (to evolve, to develop).
Dari penjelasan mengenai
inovasi pendidikan yang telah dibahas pada latar belakang diatas maka pemakalah
dapat membuat rumusan masalah diantaranya:
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian
inovasi pendidikan?
2. Apa tujuan inovasi pendidikan?
3. Apa jenis-jenis inovasi pendidikan?
4. Apa uregensi inovasi pendidikan?
5. Bagaimana sasaran program inovasi pendidikan?
C.
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian inovasi pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan inovasi pendidikan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis inovasi pendidikan
4. Untukmengetahui uregensi inovasi pendidikan
5. Untuk mengetahui sasaran program inovasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pendidikan
Kata inovasi pendidikan terdiri dari dua kata yaitu
inovasi dan pendidikan, Inovasi sendiri berasal dari kata latin “innovation”
yang berarti pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya inovo yang artinya
memperbaharui dan mengubah. Inovasi adalah salah satu perubahan yang baru yang
menuju kearah perbaikan; yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang
dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan). Sedangkan kata
innovation yang berasal dari Bahasa Inggris sering diterjemahkan segala
hal yang baru atau pembaharuan, tetapi ada yang menjadikan kata innovation
menjadi kata Indonesia yaitu “inovasi”. Kata inovasi kadang-kadang juga dipakai
untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata
penemuan juga sering digunakan untuk menerjemahkan kata dari Bahasa Inggris “discovery”
dan “invention”. Ada juga yang mengaitkan antara pengertian inovasi dan
moderenisasi, karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan.
Pengertian discovery, invention, dan innovation.
Ketiga istilah tersebut dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
"penemuan", maksudnya mengandung arti ditemukannya sesuatu yang baru,
boleh jadi sesuatu yang baru itu sudah lama ada, tetapi kemudian baru ditemukan
atau diketahui, atau boleh jadi sesuatu yang baru itu benar-benar sebelumnya
memang belum ada atau belum ditemukan, karena untuk tujuan tententu maka
dibuatlah sesuatu yang benar-benar baru, bahkan bisa juga dengan menggunakan discovery
atau invensi.
Discovery
adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang
ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya penemuan benua
Amerika.Sebenarnya benua Amerika itu sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh
Columbus pada tahun 1492, maka dikatakan Columbus menemukan benua Amerika,
artinya Columbus adalah orang Eropa yang pertama menjumpai benua Amerika.
Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya
hasil kreasi manusia, benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya
belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori
belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, mode pakaian,
dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreativitas berdasarkan hasil
pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang
ditemukannya benar-benarbaru.
Innovation
ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discovery.[1]
Sedangkan kata pendidikan yang berasal dari Bahasa Inggris yakni “education”
yang berasal dari kata “educate” (mendidik) artinya memberi peningkatan
(to elicte, to give rise to), dan mengembangkan (to elvove, to
develop) (Mc. Leod, 1989).[2]
Adapun pendidikan yang berasal dari kata didik dalam Bahasa Indonesia juga
hasil dari transeletasi peng-Indonesia-an dari bahasa Yunani yaitu “Peadagogie”.
Etimologi kata Peadagogie adalah “pais” yang artinya “anak”, dan
“again” yang terjemahannya adalah “bimbing”. Jadi terjemahan bebas kata peadagogie
berarti “bimbingan yang diberikan kepada anak”. Menurut termonologi yang lebih
luas maka pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
sekelompok orang lain agar menjadi dewasa
atau mencapai tujuan hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental.[3]
Pendidikan ini sendiri menurut UNESCO (1996: 2) pendidikan adalah usaha
sadar yang dilakukan manusia dewasa untuk mengebangkan kemampuan anak melalui
bimbingan, mendidik dan latihan untuk peranannya di masa depan.[4]
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penegertian inovasi
pendidikan adalah upaya dalam memperbaiki aspek-aspek pendidikan dalam
praktinya. Untuk lebih jelasnya inovasi pendidikan ini dapat diartikan suatu
perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya, serta
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu
dalam suatu pendidikan.
Tegasnya inovasi pendidikan adalah inovasi
(pembaharuan) dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan, inovasi pendidikan ini merupakan suatu
ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi (yang baru) atau discovery
(mengubah yang lama) yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau
memecahkan masalah-masalah pendidikan.
B. Tujuan Inovasi Pendidikan
Menurut Hamidjojo (1974) tujuan utama inovasi, adalah meningkatkan
sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Tujuan
inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas sarana
serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya
(menurut kriteria kebutuhan peserta didik,
masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan
waktu dalam
jumlah yang sekecil-kecilnya. Secara sistematis
arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia, adalah:
a.
Mengejar berbagai ketinggalan dari berbagai
kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, sehingga pada akhirnya pendidikan di
Indonesia semakin berjalan sejajar dengan berbagai kemajuan tersebut.
b.
Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan di setiap jenis, jalur,
dan jenjang yang dapat melayani setiap warga Negara secara merata dan adil.
c.
Mereformasi
sistem pendidikan Indonesia yang lebih: efisien dan efektif, menghargai
kebudayaan nasional, lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan,
mengokohkan identitas dan kesadaran nasional, menumbuhkan masyarakat gemar
belajar, menarik minat peserta didik, dan banyak menghasilkan lulusan yang
benar-benar diperlukan untuk berbagai bidang pekerjaan yang ada di kehidupan
masyarakat. [5]
C. Jenis- Jenis Inovasi Penidikan
Jenis inovasi pendidikan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang.
Dilihat dari pelaku adopsinya, Hause (1974) membagi inovasi pendidikan
ke dalam dua jenis, yakni inovasi rumah tangga (Household Innovation)
dan inovasi entrepreneur (Entrepreneur Innovation).
1. Inovasi Rumah Tangga
Merupakan
inovasi individu, seperti inovasi guru di kelas dan biasanya
tersebar dari individu ke individu.
2. Inovasi Entrepreneur (Entrepreneur Innovation),
Merupakan inovasi
yang mempunya akibat langsung bagi orang lain diluar
adopternya.
Selanjutnya
Hause menyatakan bahwa praktisi pendidikan dapat dikelompokkan
dalam dua kelompok, yakni (pengawas dan kepala sekolah) dan teacher.[6]
Jika
dilihat dari arah otoritasnya, inovasi pendidikan dibagi menjadi dua,
yakni inovasi dari atas ke bawah (top down innovation) dan inovasi dari
bawah ke atas (bottom-up innovation), diantaranya:
1.
Inovasi
Dari Atas Ke Bawah (Top Down Innovation)
Yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu
sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti
halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan
Nasinal selama ini. Banyak contoh inovasi yang dilakukan oleh
Depdiknas
selama beberapa dekade terakhir ini, seperti Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA).
2.
Sedangkan, Inovasi Dari Bawah Ke Atas (Bottom-Up Innovation)
Yaitu
model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah
dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan
dan mutu pendidikan. Jenis inovasi yang diciptakan berdasarkan
ide, pikiran, kreasi, dan inisiatif dari sekolah, guru atau masyarakat.
Sedangkan menurut Chin
dan Benne (1970) menyarankan tiga jenis strategi inovasi, yaitu:Power
Coercive (strategi pemaksaan), Rational Empirical (empiric rasional),dan
Normative-Re-Educative (Pendidikan yang berulang secara normatif), yaitu:
1.
Strategi
Pemaksaan (Power Coercive)
Adalah strategi pemaksaaan berdasarkan kekuasaan
merupakan suatu pola inovasi yang sangat bertentangan dengan
kaidah-kaidah inovasi itu sendiri. Strategi ini cenderung memaksakan kehendak, ide, dan pikiran sepihak
tanpa menghiraukan kondisi dan keadaan serta situasi yang sebenarnya dimana
inovasi itu akan dilaksanakan. Kekuasaan
memegang peranan yang sangat kuat pengaruhnya
dalam menerapkan ide-ide baru dan perubahan sesuai dengan
kehendak dan pikiran-pikiran dari pencipta inovasinya. Pihak pelaksana
yang sebenarnya merupakan obyek utama dari inovasi itusendiri
sama sekali tidak dilibatkan baik dalam proses perencanaan maupun
pelaksanaannya. Para inovator hanya menganggap pelaksana sebagai
obyek semata dan bukan sebagai subyek yang juga harus diperhatikan
dan dilibatkan dalam proses perencanaan serta pengimplementasian.
2.
Strategi Empirik Rasional (Rational
Empirical)
Adalah asumsi
dasar dalam
strategi ini adalah bahwa manusia mampu menggunakan pikiran logisnya
atau akalnya sehingga mereka akan bertindak secara rasional. Dalam
strategi ini, keberadaan inovatorbertugasmendemonstrasikan inovasinya
dengan menggunakan metode yang terbaik dan valid untuk memberikan
manfaat bagi penggunanya.
3.
Strategi Re-Edukatif (Pendidikan Yang
Berulang)
Strategi ini yang menekankan bagaimana klien memahamipermasalahan
pembaharuan seperti perubahan sikap, skill, dan nilai-nilai yang
berhubungan dengan manusia.[7]
D. Urgensi Inovasi Pendidikan
Di
zaman era globalisasi saat ini, ada kecenderungan yang kuat terjadinya proses
universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan manusia
tidak terkecuali dunia pendidikan. Di bidang pendidikan, peran guru
untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan
zaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting dalam
menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang
bisa menjembatani kepentingan-kepentingan itu. Tentu saja melalui
usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan dalam mendidik
peserta didiknya.
Dalam
perkembangan kontemporer, dunia sedang berubah dengan sangat
cepat dan bersifat global. Hal itu diakibatkan oleh perkembangan ilmu
dan teknologi yang sangat cepat, terutama dalam bidang komunikasi dan
elektronika.
Perkembangan
dalam bidang ini telah mengakibatkan revolusi
informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang
kehidupan dari semua tempat. Semua aspek dan kegiatan telah terhimpun,
terolah, tersimpan, dan tersebarkan. Secara terbuka, setiap saat informasi
tersebut dapat diakses, dibaca, serta disaksikan oleh setiap orang,
terutama melalui internet, media cetak dan televisi.
Dengan begitu,
perubahan adalah suatu bentuk yang wajar terjadi sepanjang sejarah
peradaban termasuk perubahahan dalam pendidikan. Munculnya
inovasi dalam
pendidikan karena ada permasalahan yang harus
diatasi, dan upaya mengatasi permasalahan tersebut melalui inovasi.
Inovasi ini harus merupakan hasil pemikiran yang
original, kreatif, dan tidak konvensional. Penerapannya harus praktis,
di mana di dalamnya terdapat unsur-unsur kenyamanan dan kemudahan. Semua
ini dimunculkan
sebagai suatu upaya untuk memperbaiki situasi atau keadaan
yang berhadapan dengan permasalahan. Adapun beberapa persoalan
yang muncul baik dari luar maupun dari dalam system pendidikan
yang memerlukan inovasi adalah sebagai berikut:
1.
Sumber-sumber
yang makin terbatas dan belum dimanfaatkannyasumber yang ada secara efektif dan
efisien.
2.
Sistem
pendidikan yang masih lemah dengan tujuan yang masih kabur,
kurikulumnya belum serasi, relevan, suasana belum menarik, dan
sebagainya.
3.
Pengelolaan
pendidikan yang belum mekar dan mantap, serta belum peka
terhadap perubahan dan tuntutan keadaan, baik masa kini
maupun masa akan datang.
4.
Masih
kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang pendidikan dan
implementasinya dalam praktik.[8]
E. Sasaran Inovasi Pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat berpengaruh
pula terhadap pola kehidupan masyarakat serta budaya. Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan,
turut pula mengalam pembaharuan. Banyak inovasi-inovasi yang dimunculkan untuk
menjawab permasalahan yang bermunculan seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan yang mengglobal. Inovasi
pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari empat aspek, yaitu aspek tujuan pendidikan, struktur pendidikan
dan pengajaran, metode kurikulum dan pengajaran serta perubahan
terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses.
Aspek pertama adalah inovasi dalam aspek tujuan pendidikan. Inovasi
dalam aspek tujuan pendidikan dimulai pada tahun 1970 dan kini dikenal
sebagai Tujuan Intruksional Khusus (TIK). Selanjutnya, tujuan pendidikan
beralih pada Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Kini, tujuan
pendidikan mengalami pembaharuan lagi dengan menerapkan Kurikulum
2013. Pada Kurikulum 2013 atau dikenal dengan istilah kurikulum
berkarakter, tujuan pendidikan tidak hanya sebatas perubahan pada
kognitif peserta didik, tetapi juga pada karakter peserta didik.
Aspek kedua adalah inovasi pada aspek struktur pendidikan. Inovasi
pada aspek struktur pendidikan melibatkan cara penyusunan sekolah
dan kelompok serta ruangan kelas agar menjadi lebih bergengsi. Hal
ini dapat dilakukan melalui rencana pendidikan. Perencanaan pendidikan
merupakan suatu rangkaian kegiatan melihat ke masa depan dalam
hal menentukan kebijaksanaan, prioritas, dan biaya pendidikan dengan
mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan politik. Hal tersebut dilakukan untuk mengembangkan
potensi sistem pendidikan, negara, dan peserta didik yang
dilayani oleh sistem tersebut demi tercapainya pertumbuhan ekonomi,
pembangunan sumber daya manusia yang memberikan jasa sebagai
tenaga kerja.
Aspek ketiga dalam inovasi pendidikan meliputi pembaharuan dalam
materi dan isi kurikulum dalam pengajaran. Inovasi materi atau isi kurikulum,
yaitu meliputi inovasi pendidikan yang disajikan. Usaha-usaha yang
telah dilaksanakan untuk meningkatkan proses pembelajaran merupakan
suatu usaha yang baik, namun demikian inovasi yang dilakukan
saat ini bersifat lokal dan terbatas. Seperti contohnya bagaimana
meningkatkan mutu proses belajar dan mengajar dan bagaimana
menerapkan muatan lokal dari kurikulum nasional.
Aspek terakhir dalam inovasi pendidikan adalah perubahan terhadap
aspek-aspek pendidikan dan proses. Aspek ini meliputi penggunaan
multimetode dan multimedia dalam kegiatan belajar. Penggunaan
kombinasi metode atau media dilakukan oleh guru pada saat proses
berlangsung, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang efektif. Perubahan
dalam proses ini bisa dilihat dari pembaharuan metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru, seperti penerapan metode pembelajaran
kooperatif, komunikatif, dan lain sebagainya.
Selain yang diuraikan di atas, upaya pembaruan dalam bidang pendidikan,
yaitu dengan adanya teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan
merupakan pengembangan, penerapan, dan evaluasi atas sistem,
teknik serta alat bantu untuk meningkatkan proses belajar manusia.
Perkembangan suatu inovasi didorong oleh motivasi untuk melakukan
inovasi pendidikan itu sendiri. Motivasi itu bersumber pada dua hal,
yaitu kemauan sekolah atau lembaga untuk mengadakan respons terhadap
tantangan perubahan masyarakat dan adanya usaha untuk menggunakan
sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Perkembangan inovasi dalam pendidikan di Indonesia di antaranya
adalah
berikut ini.
1.
Pemerataan
kesempatan belajar, untuk menanggulangi jumlah usia sekolah
yang cukup banyak di Indonesia. Pemerintah menciptakan sistem
pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin anak usia
sekolah, salah satunya adalah didirikannya SD Pamong, SMP
Terbuka, Universitas Terbuka.
2.
Kualitas
pendidikan untuk menanggulangi kurangnya jumlah guru, dengan
diiringi merosotnya mutu pendidikan pemerintah dalam hal ini
meningkatkan mutu pendidikan, misalnya penataran guru melalui
radio, modul.
3.
Penggunaan
multimedia dalam pembelajaran. Pendidikan harus diusahakan agar
memperoleh hasil yang baik dengan dana dan waktu yang
sedikit. Ini berari harus dicari sistem pendidikan dan pengajaran
yang efektif dan efisien.
Berikut
ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan
atau komponen sistem sosial dengan pola yang dikemukakan
oleh B. Milles, yaitu:
1.
Pembinaan Personalia
Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem social menempatkan
personal (orang) sebagai bagian/komponen dari system pendidikan.
Adapun inovasi yang sesuai dengan pembinaan personal, yaitu
peningkatan mutu guru, sistem kenaikanpangkat, peningkatan disiplin
siswa melalui tata tertib dan sebagainya.
2.
Banyaknya
Personal dan Wilayah Kerja
Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini, misalnya rasio guru
dan siswa dalam satu sekolah.
3.
Fasilitas
Fisik
Sistem pendidikan untuk mendayagunakan sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan. Inovasi yang sesuai dengan komponen ini, misalnya
pengaturan tempat duduk siswa,pengaturan papan tulis, pengaturan
peralatan laboratorium bahasa, penggunaan kamera video.
4. Penggunaan Waktu
Dalam
sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan pengunaan waktu.
Inovasi yang sesuai dengan aspek ini, misalnya pengaturan waktu
belajar (pagi atau siang), pengaturan jadwal pelajaran.
5. Perumusan Tujuan
Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas. Inovasi
yang sesuai dengan aspek ini, misalnya perubahan rumusan tujuan
pendidikan nasional, perubahan rumusan tujuan kurikuler,
perubahan rumusan tujuan institusional, perubahan rumusan tujuan
instruksional.
6.
Prosedur
Dalam
sistem pendidikan tentu saja memiliki prosedur untuk mencapai
tujuan. Adapun inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen
ini adalah penggunaan kurikulum baru, cara membuat rencana
pengajaran, pengajaran secara kelompok dan sebagainya.
7.
Peran yang Diperlukan
Dalam sistem pendidikan perlu adanya kejelasan peran yang diperlukan
guna menunjang pencapaian tujuan. Inovasi pendidikan yang
relevan dengan komponen ini, misalnya peran guru sebagai pemakai
media, peran guru sebagai pengelola kegiatan kelompok, guru
sebagai team teaching.
8. Wawasan
dan Perasaan
Dalam interaksi sosial termasuk sistem pendidikan biasanya berkembang
suatu wawasan dan perasaan tertentu yang menunjang
kelancaran pencapaian tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan
dengan komponen ini misalnya wawasan pendidikan seumur hidup,
pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta akan pekerjaan
(profesionalisme), kesedian berkorban, dan kesabaran.
9.
Bentuk Hubungan Antarbagian (Mekanisme Kerja)
Dalam
sistem pendidikan perlu adanya kejelasan hubungan antarbagian
dalam pelaksanaan kegiatan. Inovasi yang relevan dengan komponen
ini, antara lain perubahan pembagian tugas antarguru,
perubahan hubungan kerja antarkelas.
10.
Hubungan dengan Sistem yang lain
Pendidikan sebagai sebuah sistem dalam pelaksanaan kegiatannya akan
berhubungan atau bekerja sama dengan sistem yang lain. Inovasi yang relevan dengan komponen ini,
misalnya dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah bekerja sama dengan
Puskesmas, dalam pelaksanaan Bakti Sosial bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
setempat, dan sebagainya.
11.
Strategi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjalesan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi pendidikan
adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal yang ada
sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam suatu pendidikan.
Sedangkan
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi,
kualitas dan efektivitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya
dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta
didik, masyarakat dan pembangunan)
dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya.
Adapun Jenis- Jenis Inovasi Penidikan Jika dilihat dari arah otoritasnya, inovasi pendidikan dibagi
menjadi dua,
yakni inovasi dari atas ke bawah (top down innovation) dan inovasi dari
bawah ke atas (bottom-up innovation).
B.
Saran
Dari makalah di atas sangat jauh
dari sempurna, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Yang dimana
sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah. Dan penulis menyadari bahwa
masih sangat banyak kesalahan dari segi bahasa utamanya dari segi sastra bahasa, dan susunan kata. Demikian.
Maka itu penulis demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi. 2017. Model
Inovasi Pendidikan dengan Strategi Implementasi Konsep “ Dare to
be
Different”, Jurnal Wahana Pendidikan. Vol.4 No.1 Januari 2017.
Sudirman N dkk. 1992. Ilmu Pendidikan . Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suharsaputra, Uhar. 2016. Kepemimpinan
Inovasi Pendidikan. Bandung:
Refika Aditama.
Sukmadinata, Nana
Sayaodih dkk.
2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Mutu
Sekolah Menengah. Bandung: Aditama.
Syafaruddin dan Nugraha Pasha. 2016. Mahariah,
Ilmu Pendidikan Islam: Melejit Potensi Budaya Umat. Jakarta: Hijri Pustaka Utama
Syafaruddin dan Nurmawanti. 2012. Pengelolaan Pendididkan: Mengembangkan
Keterampilan Manajemen Pendidikan Menuju
Sekolah Efektif . Medan: Perdana Publishing.
Syafaruddin, Asrul, Mesiono. 2012. Inovasi
Pendidikan: Suatu Aanalisis Terhadap
Kebijakan Baru Pendidikan.
Medan: Perdana
Publishing.
[1]Kusnadi, Model Inovasi Pendidikan dengan Strategi Implementasi Konsep “
Dare to be Different”, Jurnal Wahana Pendidikan. Vol.4 No.1 Januari 2017,
hal. 134-135.
[2]Syafaruddin, Nugraha Pasha, Mahariah, Ilmu Pendidikan Islam: Melejit Potensi
Budaya Umat (Jakarta: Hijri Pustaka Utama, 2016), hlm. 26.
[4]Syafaruddin dan Nurmawanti, Pengelolaan Pendididkan: Mengembangkan
Keterampilan Manajemen Pendidikan Menuju Sekolah Efektif (Medan: Perdana
Publishing, 2011), hlm. 68.
[8]Nana
Sayaodih Sukmadinata
dkk. Pengendalian Mutu Pendidikan Mutu Sekolah Menengah, (Bandung:
Aditama, 2006), h. 5
No comments:
Post a Comment